Kecerdasan buatan atau istilah kerennya Artificial Intelligence (AI) adalah simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan di dalam mesin dan diprogram agar bisa berpikir layaknya manusia. Jadi AI merupakan aktivitas penyediaan mesin seperti komputer yang memiliki keahlian dan kemampuan menampilkan perilaku yang sama cerdasnya manusia. Dalam beberapa kasus, AI ini bahkan lebih powerfull dari pada manusia. Koq bisa ya?
AI merupakan sistem komputer yang bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang umumnya memerlukan tenaga atau kecerdasan manusia untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. AI sebuah produk teknologi yang juga memerlukan data untuk dijadikan pengetahuan, sama seperti manusia. AI membutuhkan pengalaman dan data supaya kecerdasannya bisa lebih baik lagi. Poin penting dalam proses AI adalah learning, reasoning dan self correction. AI perlu belajar untuk memperkaya pengetahuannya. Proses belajar AI pun tidak selalu disuruh oleh manusia, melainkan AI akan belajar dengan sendirinya berdasarkan pengalaman AI saat digunakan oleh manusia.
Hal yang cukup menarik dari AI adalah ia mampu melakukan self correction atau mengoreksi diri sendiri. Jika kamu pernah mendengar ungkapan AI “Jika aku tidak pernah menang, maka setidaknya aku tidak boleh kalah” sedikit ngeri juga ya. AI memang diprogram untuk itu terus belajar dan membenahi diri sendiri dari kesalahan yang pernah dibuatnya.
Penasaran? Yuk Kita coba bahas sebuah contoh yang lagi viral pada awal tahun 2023 yaitu ChatGPT. ChatGPT merupakan platform AI garapan OpenAI yang yang dirilis pada 30 November 2022 dan popularitasnya semakin meningkat sejak akhir tahun lalu. Pasalnya, AI itu mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan pengguna secara meyakinkan. ChatGPT mampu memberi tanggapan atau respons atas aneka informasi (bisa perintah atau pertanyaan) yang diajukan pengguna seperti sedang bercakap dengan sesama manusia.. Bahkan, ChatGPT bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit seperti dalam tes magister bisnis (MBA) dan ujian dokter USMLE di Amerika Serikat. Keren kan?
Menurut laporan perusahaan finansial asal Swiss, UBS, terdapat 13 juta pengguna yang mengakses ChatGPT per hari pada Januari 2023. Angka tersebut menunjukkan bahwa memang ChatGPT berhasil memikat hati pengguna.
Guru Milenial mencoba bertanya kepada chatGPT dengan pertanyaan apa itu chatGPT? ternyata chatGPT hanya butuh 25 detik untuk merespon dan menyelesaikan jawabannya.
Jawabannya seperti ini:
ChatGPT adalah singkatan dari “Chat Generative Pre-trained Transformer”, yaitu model bahasa alami yang sangat besar dan kompleks yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini dilatih menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang canggih untuk mempelajari pola bahasa dari jutaan kalimat dan teks yang terkumpul dari internet dan sumber-sumber lainnya. ChatGPT digunakan untuk memfasilitasi percakapan antara manusia dan mesin, di mana model tersebut mencoba memahami pertanyaan atau masalah yang diberikan oleh pengguna dan memberikan respon yang tepat berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya. ChatGPT dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti asisten virtual, penerjemah bahasa, penelitian bahasa, dan lain-lain. Dalam hal ini, saya adalah ChatGPT yang diprogram untuk memberikan respon terhadap pertanyaan dan permintaan dari pengguna yang mengakses platform ini.
Pertanyaan berikutnya Berikan penjelasan Guru Milenial itu seperti apa? chatGP meresponnya dengan cepat dengan jawaban seperti ini:
Guru milenial adalah istilah yang merujuk pada generasi guru yang lahir antara tahun 1980-an hingga awal 2000-an. Mereka merupakan generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital dan teknologi, sehingga mereka lebih terbuka dan fleksibel terhadap penggunaan teknologi dalam pengajaran dan pembelajaran.
Sebagai generasi yang terbiasa dengan teknologi, guru milenial cenderung lebih mahir dalam penggunaan teknologi dan media sosial dalam pembelajaran. Mereka dapat menggunakan teknologi dan media sosial untuk membuat pembelajaran lebih menarik, memfasilitasi kreativitas siswa, serta meningkatkan interaksi dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu, guru milenial juga cenderung memperhatikan pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa, dan menggunakan pendekatan yang lebih interaktif dan kolaboratif dalam pengajaran dan pembelajaran. Mereka berusaha untuk memfasilitasi pengalaman belajar yang menyenangkan dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Wauw….
Comments are closed.