Olimpiade Sains Nasionla (OSN): Mencari Siswa yang Handal dan Memiliki Bakat Istimewa

OSN adalah ajang Kompetisi Sains bagi pelajar SD, SMP, dan SMA di seluruh Indonesia yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional. OSN yang merupakan akronim dari Olimpiade Sains Nasional. OSN pertama kali diselenggarakan tahun 2002 di Yogyakarta. Salah satu motif pelaksanaan OSN ini adalah kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade Fisika Internasional (IPhO – International Physics Olympiad) yang diselenggarakan di Bali pada tahun 2002. Pada tahun 2020, Olimpiade Sains Nasional (OSN) kemudian berganti nama menjadi KSN atau Komperisi Sains Nasional. Perubahan ini terjadi setelah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, mendirikan Pusat Prestasi Nasional yang menaungi seluruh pelaksanaan lomba, kompetisi, dan festival di Indonesia. Tujuannya adalah meningkatkan mutu pendidikan dan memberikan ruang aspirasi serta apresiasi untuk pelajar dalam mewujudkan talenta emas Indonesia. Dua tahun berjalan, KSN kembali ke nama aslinya yaitu OSN pada tahun 2022 namun pelaksanaannya masih tetap menggunakan format dalam jaringan melalui aplikasi yang disiapkan oleh lembaga Puspresnas.

Siswa yang mengikuti kompetisi ini adalah siswa-siswi terbaik yang direkrut dan berhasil lolos dalam seleksi secara berjenjang mulai dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi, sampai tingkat nasional.

Khusus seleksi OSN tingkat nasional dalam kondisi normal (bukan darurat Covid-19) selalu diadakan di kota-kota besar atau ibu kota provinsi yang berbeda-beda setiap tahunnya. Namun karena saat ini masih kondisi pandemi Covid-19, maka kempetisi dilaksanakan secara daring.

Bidang lomba

  • Jenjang SD/sederajat: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

  • Jenjang SMP/sederajat: Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

  • Jenjang SMA/sederajat: Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Komputer, Ekonomi, Kebumian, dan Geografi.

Untuk jenjang SMP/sederajat, pada mulanya bidang yang dilombakan adalah Matematika, Fisika, dan Biologi. Pada tahun 2008 ditambahkan bidang baru yaitu Astronomi, tetapi pada tahun 2009 bidang Astronomi ditiadakan kembali. Tahun 2010 IPS ditambahkan sebagai bidang baru. Pada tahun 2015, bidang Fisika dan Biologi digabung pada bidang IPA, sehingga sekarang terdapat 3 bidang untuk jenjang SMP: Matematika, IPA, dan IPS.

Untuk jenjang SMA/sederajat, pada mulanya bidang yang dilombakan adalah Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Astronomi, Komputer, dan Ekonomi. Kebumian dan Geografi ditambahkan masing-masing pada tahun 2008 dan 2013.

Tahapan seleksi

Tahapan pelaksanaan Kompetisi Sains Nasional terdiri atas:

  • Tahapan seleksi tingkat sekolah disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Sekolah (KSN-S)

  • Tahapan seleksi tingkat kabupaten/kota disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten/Kota (KSN-K)

  • Tahapan seleksi tingkat provinsi disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional tingkat Provinsi (KSN-P)

  • Tahapan seleksi tingkat nasional disebut sebagai Kompetisi Sains Nasional (KSN)

Saat masih bernama Olimpiade Sains Nasional, proses atau metode seleksi tergantung dari jumlah (kuota) peserta setiap tahunnya. Setiap tingkat memiliki jumlah peserta yang berbeda-beda tiap tahunnya. Umumnya tingkatan seleksi OSN dilaksanakan sebagai berikut:

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kecamatan (khusus untuk SD): Seleksi dilakukan oleh UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan untuk mewakili kecamatan di tingkat kota/kabupaten. Jumlah siswa yang dipilih untuk mewakili disesuaikan dengan kebutuhan kabupaten/kota.

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kota/Kabupaten: Seleksi dapat dilakukan Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten maupun Dinas Pendidikan Provinsi, umumnya dipilih 3 (tiga) siswa tiap kota/kabupaten (untuk seleksi yang dilakukan kota/kabupaten) atau siswa yang berjumlah 3 (tiga) kali jumlah kabupaten (untuk seleksi yang dilakukan Dinas Pendidikan Provinsi).

Olimpiade Sains Nasional Tingkat Provinsi: Seleksi untuk tingkat SD dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan dipilih 3-5 siswa pada setiap bidang untuk mewakili provinsi tersebut ke tingkat nasional. Seleksi untuk tingkat SMP dan SMA dilakukan oleh panitia pusat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memilih siswa sejumlah kuota/passing grade untuk masing-masing bidang mata pelajaran.

Olimpiade Sains Nasional: Tahap ini dilaksanakan dengan peserta menurut ambang batas yang telah ditentukan oleh Kemdikbud. Di tahap ini diperebutkan 30 medali; 5 emas, 10 perak, dan 15 perunggu (pada tahun 2020 medali yang diperebutkan sejumlah 10 emas, 15 perak dan 20 perunggu untuk SMP).