Menyimpan Data di Internet. Apa Bahayanya?

Layanan penyimpanan data berbasis internet atau biasa disebut cloud storage banyak menawarkan berbagai keuntungan, seperti kemudahan akses data dari mana saja dan fleksibilitas dalam pengelolaan data. Namun tahukah sahabat Guru Milenial bahwa disamping banyak keuntungan tersebut ada juga bahaya yang mengintai. Seperti apa bahayanya? Kita lihat dulu perkembangan penyimpanan data dari masa ke masa berikut ini:

Sejarah Perkembangan penyimpanan data

Perkembangan penyimpanan data telah mengalami banyak perubahan seiring dengan perkembangan teknologi komputer. Berikut adalah beberapa jenis media penyimpanan data yang pernah digunakan hingga saat ini:

  1. Disket (Floppy Disk): Disket adalah media penyimpanan data awal yang banyak digunakan pada tahun 1970-an hingga 1990-an. Disket biasanya memiliki kapasitas penyimpanan sekitar 1,44 MB.
  2. Hard Disk Drive (HDD): Hard disk drive merupakan media penyimpanan data yang masih banyak digunakan saat ini. HDD umumnya digunakan pada komputer desktop, laptop, dan server. HDD memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan disket, mulai dari beberapa gigabyte hingga terabyte.
  3. CD dan DVD: CD dan DVD digunakan sebagai media penyimpanan data pada akhir 1990-an hingga awal 2000-an. CD dapat menyimpan sekitar 700 MB data, sedangkan DVD dapat menyimpan hingga 4,7 GB data.
  4. Flash Disk (USB): Flash disk atau USB drive menjadi populer pada tahun 2000-an. Ukurannya yang kecil dan kapasitas penyimpanan yang besar membuatnya mudah untuk dibawa-bawa dan digunakan di mana saja.
  5. Cloud Storage: Cloud storage adalah layanan penyimpanan data berbasis internet. Data disimpan di server jarak jauh dan dapat diakses dari mana saja dengan koneksi internet. Layanan cloud storage yang populer antara lain Dropbox, Google Drive, dan Microsoft OneDrive.

Perkembangan teknologi telah membawa kemajuan dalam penyimpanan data. Dari disket yang hanya dapat menyimpan beberapa megabyte hingga cloud storage yang dapat menyimpan terabyte data. cloud storage bukannya tidak ada celah. Namun masih banyak tantangan yang harus dipecahkan dalam meminimalisir pencurian data di masa depan.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penyimpanan data di cloud storage:

Kelebihan:

  1. Kemudahan akses: Data yang disimpan di cloud computing dapat diakses dari mana saja selama terdapat koneksi internet.
  2. Fleksibilitas: Layanan cloud computing memungkinkan pengguna untuk menambah atau mengurangi kapasitas penyimpanan data sesuai dengan kebutuhan.
  3. Hemat biaya: Pengguna tidak perlu membeli dan memelihara infrastruktur penyimpanan data sendiri, sehingga dapat menghemat biaya.
  4. Keamanan data: Layanan cloud computing biasanya menyediakan fitur keamanan data seperti enkripsi, backup data secara teratur, dan sistem keamanan yang ketat.

Kekurangan:

  1. Ketergantungan pada koneksi internet: Akses data di cloud computing sangat bergantung pada koneksi internet yang stabil. Jika koneksi internet putus atau lambat, maka akses data juga akan terganggu.
  2. Kerahasiaan data: Ada kemungkinan data yang disimpan di cloud computing diakses oleh pihak lain, baik melalui akses yang tidak sah atau karena pelanggaran keamanan.
  3. Keamanan jaringan: Layanan cloud computing memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap serangan jaringan, sehingga keamanan jaringan harus diperhatikan.
  4. Biaya: Meskipun layanan cloud computing dapat menghemat biaya, namun biaya sewa penyimpanan data di cloud computing juga dapat terus bertambah seiring dengan meningkatnya kapasitas penyimpanan yang dibutuhkan.

Dalam memutuskan untuk menyimpan data di cloud storage, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut dan menyesuaikannya dengan kebutuhan bisnis atau pribadi masing-masing.

Salam Guru Milenial